Derap Hukum: Yahukimo, Papua Barat – Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di Yahukimo, Papua Barat’ Kasatgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 Kombes pol Nanang Purnomo,. SH.,MH gencar lakukan program Kesejahteraan bagi membantu upaya anak negeri atau sering disebut dengan program Kasuari.
Program Kasuari adalah salah satu program dari Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 yang kegiatannya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan bagi warga masyarakat Yahukimo.
Bantuan dari satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 bukan saja diwujudkan dalam bentuk barang-barang berupa alat-alat pertanian, lahan persawahan, bibit babi, pakan ternak babi, alat-alat peternakan, tapi juga bagaimana perkembangan lahan perkebunan, mesin-mesin pertanian, alat-alat peternakan, bibit ikan, Pendidikan dan Pelatihan maupun Pendampingan.
Seperti contoh, pada Kamis -5.5.2022, barang-barang dan alat-alat pertanian, perkebunan, perikanan dan bibit kopi ataupun bibit babi yang sebelumnya telah didatangkan, Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 juga memberi bantuan pelatihan kepada para petani.
Menerjunkan pekerja pekerjanya sebagai bentuk upaya pendidikan dan pelatihan serta pendampingan dengan didatangkan nya Dinas terkait provinsi Jayapura.
Bahkan Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 sudah lakukan kerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk hal ini seperti sarana dan prasarana tol laut yang akan membantu para petani apabila ada hasil panen pertanian, perikanan maupun peternakan.
Hal tersebut dikarena target akan melebihi dari batas kebutuhan sendiri dengan hasil yang melimpah sehingga petani dapat untuk mengangkut hasil panen yang akan dijual keluar dari wilayah Yahukimo.
Program Kasuari sudah menyiapkan sarana prasarana tol laut yang dijamin dengan perhitungan yang akan menguntungkan bagi para petani, peternak dan pekerja pekerja lainnya.
Dari pantauan lapangan aktivitas kegiatan tanam padi’ turut serta Syarifah Olvah Bwefar Al Hamid turun langsung kesawah dan merasakan bahagia, dan trenyuh.
Ternyata kampung yahokimo yang dulu dianggap kota terisolir kini sudah berkembang.
“Orang asli Papua harus BISA dan jangan terpuruk, kalian harus bisa mengelola potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada,” kata Syarifah Olvah Bwefar Al Hamid, bergetar suaranya menahan lirih