Jakarta – Event reuni lintas angkatan SMPN 1 Cikini yang dirangkai dengan perayaan ulang tahun ke-12 Ikatan Alumni Lingkar Cikini Raya 87 (LINGKAR CR87) “Bersatu Bermaslahat” dgn tema LINGKAR CR87 BACK TO CR87 berlangsung meriah. Acara yang digelar pada Sabtu, 21 Desember itu sukses dihadiri oleh tidak kurang dari 300 alumni. Acara yang diawali dengan Fun Motor Ride, Fun Bike dan Fun Walk pada pagi hari dan berlanjut hingga menjelang sore dipenuhi antusias alumni yang datang melepas kangen dan beramah-tamah.
Ketua Panitia Pelaksana, Larry Mucharam menyampaikan bahwa acara ini mendapat sambutan luar biasa dari para alumni.
“Reuni ini jadi momen spesial untuk bernostalgia dan mengapresiasi peran sekolah serta para guru dalam membentuk kami hingga seperti sekarang. Animo teman-teman menyambut kegiatan temu kangen juga sangat luar biasa, alhamdulillah yang mengisi absen kehadiran lebih dari 300-an,” ujar Larry.
Lebih lanjut Larry mengatakan LINGKAR CR87 sendiri bermakna lingkaran yang saling mengikat, baik mengikat antara sesama alumni, antara alumni dan sekolah juga antara alumni-sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.
“Alhamdulillah hari ini kami bisa membantu memenuhi beberapa kebutuhan untuk menunjang kegiatan di SMPN 1 Cikini ini, seperti penyediaan dua buah lemari pendingin, camera handycam untuk mendokumentasikan kegiatan, penyediaan dispenser air untuk memenuhi kebutuhan para siswa, dan CCTV sebanyak 26 buah,” sambung Larry.
Sementara itu Ketua Umum LINGKAR CR87, Hiramsyah Sambudhi Thaib mengatakan, LINGKAR CR87 itu adalah organisasi ikatan alumni SMP Negeri 1 Jakarta Jalan Cikini Raya nomor 87 Cikini Jakarta. Organisasi ini yang baru berusia 12 tahun sementara sekolah ini dibangun pertama kali tahun 1907
“Kita mensyukuri hari ulang tahun organisasi LINGKAR CR87 ke-12, walaupun usia dari SMP Negeri 1 sendiri mungkin sudah lebih. Hampir 80 tahun mungkin ya? Sekaligus kita ketemu dengan guru-guru para senior, pengurus alumni semuanya, anggota alumni di sekolah kita yang kita cintai bersama. Sambil sekalian selain silaturahmi, kita juga mencoba merapatkan barisan untuk kita melihat sekiranya kita bisa berkolaborasi, bisa bersinergi, saling mendukung apa yang kita bisa lakukan. Dan tentunya bukan hanya buat sesama alumni, tapi juga buat almamater kita, SMP Negeri 1 dan adik-adik kelas kita yang masih bersekolah di sini,” kata Hiramsyah.
Menurutnya, badai Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal 2020 menjadi penyebab keterpurukan Indonesia dan dunia di semua sektor termasuk pendidikan. Saat itu diberlakukan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) dimana siswa diwajibkan untuk tetap menuntut ilmu secara daring. Keterbatasan perangkat yang disebabkan keterbatasan ekonomi menjadikan salah satu ganjalan siswa untuk tetap belajar.
“Nah pada saat itulah kami berinisiatif untuk membantu menyediakan telepon pintar baru sebanyak 100 unit untuk dibagikan kepada siswa yang membutuhkan agar kegitan belajar mengajar tetap berjalan. Ini semata kami lakukan untuk kemajuan siswa agar tetap dapat mengikuti pelajaran, juga agar target Generasi Emas 2045 tercapai,” sambung Hiramsyah yang juga menjadi Ketua Umum Alumni SDN 01 Menteng dimana Mantan Presiden Amerika Barack Obama pernah bersekolah.
Lebih lanjut Hiramsyah menyadari bahwa hari ini Indonesia sudah sangat luar biasa, kita sangat bersyukur dengan apa yang sudah ada sekarang. Tapi kita juga sama-sama paham kalau kita berpikir dalam big picture bahwa Indonesia masih jauh dari ideal.
“Masih banyak sekali harapan yang ingin dilakukan, terutama tentunya kita sama-sama sepakat yang paling utama dari sisi peningkatan kemampuan SDM. Kita sering dengar, oh negara ini tingkatan IQ-nya sekian. Indonesia itu kadang-kadang kita dibilang, saya nggak tahu, tapi tidak masuk 50 besar lah. Dan saya sendiri percaya bahwa utamanya itu adalah kualitas manusianya. Kualitas manusianya tentunya selain di rumah juga di sekolah. Dan sekolah menjadi sarana-prasarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita untuk selama ini kita dengung-dengungkan yang disebut sebagai Indonesia Emas 2045,” sambung Hiramsyah.
Menurutnya tanpa kualitas SDM yang mumpuni itu rasanya tidak mudah untuk bisa dicapai. Dan ini bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah tapi merupakan tanggung jawab bersama. Kita dari dulu mengenal prinsip gotong royong. Ya, bagaimana gotong royong itu jauh lebih powerful, jauh lebih mempunyai kekuatan dibandingkan misalnya kalau hanya pemerintah.
“Zaman saya pernah dulu berkontribusi di Kementerian Pariwisata aja, dikenal prinsip ABGCM gitu ya. Akademisi, business society, kemudian G-nya itu government, C-nya itu community atau komunitas, dan M-nya itu adalah media. Ini paling nggak adalah lima sub-pilar. Yang harus bersama-sama, berkolaborasi. Tadi secara misalnya salah satu fokus utamanya adalah kualitas SDM. Nah kita sederhana aja gak usah muluk-muluk, gak usah jauh-jauh, ke almamater kita aja. Mungkin perguruan tinggi dimana kita pernah belajar Ke SMA dimana kita pernah belajar Ke SMP, bahkan SD dimana kita pernah belajar Saya juga kebetulan ketua ikatan alam Ini SD Besuki di Menteng SD-nya Obama. Jadi banyak hal yang kita bisa lakukan sebenarnya dengan kita membantu adik-adik kelas kita agar kualitas belajar-belajar menjadi jauh lebih baik. Sehingga insya Allah kualitas SDM kita menjadi jauh lebih baik,” terangnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Jakarta, Tri Puji Hartono menanggapi kegiatan yang digelar pada hari ini mengatakan merupakan event yang sangat mengembirakan, dimana alumni dari berbagai lintas angkatan kumpul dalam skema LINGKAR CR87. LINGKAR CR87 ini menunjukkan eksistensinya bahwa mereka masih ingat dengan SMP 1, paling tidak selama belajar 3 tahun, kita turut mewarnai keberhasilan mereka di kehidupan di masyarakat.
“Saya sebenarnya iri dengan ikatan alumi ini, dimana mereka walaupun berbeda angkatan tapi tetap kompak. Mereka juga juga peduli dengan almamaternya walaupun sudah lama lulus dari ini. Mereka juga kerap mengadakan kegiatan-kegiatan baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar atau lainnya. Pada awal Covid-19 mereka juga mendonasikan 100 telepon pintar baru untuk dibagikan kepada siswa yang membutuhkan dalam program Pelajaran Jarak Jauh. Bahkan dalam event yang baru saja berlangsung LINGKAR CR87 mendonasikan kebutuhan sekolah berupa beberapa lemari pendingin, dispenser air untuk kebutuhan siswa selama di sekolah juga 26 CCTV melengkapi 16 CCTV yang sudah ada, karena para alumni ini mengetahui bahwa sekolah negeri saat ini hanya dibiayai dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Bantuan Operasional (BOP),” jelas Tri yang sudah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Cikini selama lima tahun ini.
Sementara itu angkatan tertua yang hadir saat reuni lintas angkatan SMPN 1 Cikini yang dirangkai dengan perayaan ulang tahun ke-12 Ikatan Alumni Lingkar Cikini Raya 87 (LINGKAR CR87) adalah angkatan tahun 1962 yang diwakili oleh Ibu Farini (78), Ibu Irma (77) dan Ibu Mertini (78) mengatakan bahwa pada saat itupun SMPN 1 Cikini sudah terkenal sebagai SMP favorit bahkan sampai ikut menyekolahkan anak dan cucunya disini. Mereka juga bangga dengan ikatan alumninya yang m asih mau mengajak turut serta memeriahkan acara sehingga bisa membangkitkan memori bersekolah di SMPN 1 Cikini
Sekilas Mengenal SMPN I Cikini
Berdiri pada tahun 1947, di atas tanah seluas 5.190 meter persegi dengan alamat Jalan Cikini Raya No. 87, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, merupakan sekolah menengah pertama yang didirikan di Jakarta. Bangunan yang digunakan merupakan bangunan bekas Eerste School D yang dibangun pada tahun 1907 dan termasuk dalam Warisan Cagar Budaya
Eerste School D merupakan sekolah milik Pemerintah Hindia Belanda untuk orang pribumi pertama yang ada di Batavia. Tahun 1947, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih gedung tersebut untuk digunakan sebagai Sekolah yang bernama SMP Negeri 1 Djakarta (ejaan pada saat itu).
Saat ini, SMP Negeri 1 Jakarta telah menjadi Sekolah Berstandar Internasional.
- Tahun 2009 SMP Negeri 1 Jakarta mendapatkan sertfikat ISO 9001:2000.
- Tahun 2013, SMP Negeri 1 Jakarta beserta SMP RSBI lainnya berganti status menjadi Sekolah
Standar Nasional Binaan (SSN+) - Tahun 2022, SMP Negeri 1 Jakarta Jadi Calon Sekolah Adiwiyata