Standart Pelabuhan Internasional Kijing Di Pertanyakan ?

Derap Reformasi: Kalimantan Barat – Pembangunan Proyek Pelabuhan Kijing pada hari rabu tanggal tanggal 14 juli 2021 jam 2 dini hari tahun lalu ambruk. Ambruknya DERMADA PENGHUBUNG Pelabuhan Internasional Kijing tersebut menurut sumber lapangan dikarenakan tumburan Tongkang bermuatan Bauksit yang terseret angin kencang.

Apalagi letak geografis strategis yang katanya telah dicanangkan untuk menopang laju perkembangan poros ekonomi Maritim sebagai Pelabuhan Internasioanal di wilayah Kalimantan barat dengan infrastruktur dan sistem teknologi menejement pengolaan standart.

Padahal, pembangunan Pelabuhan yang menelan biaya investasi sekitar Rp 2,9 triliun itu memiliki lokasi geografis berdekatan dengan Pelabuhan Dwikota Pontianak dimana catatan volume bongkar muat Pelabuhan Dwikora saja, tidak mencapai 10 juta TEUs per tahun. Maksudnya, Raport kapasitas manejemen bongkar muat PELINDO Cabang Pontianak yang sangat minin itu sudah harus dipertanyakan’ disebabkan persaingan aktifitas bongkar muat sebagai pelabuhan Internasional (Transhipment) harus mencapai diatas 30 juta TEUs per tahunnya.

Posisi letak Pelabuhan Internasional Kijing itu berada di wilayah Kabupaten Mempawah atau sekitar 85 km utara Kota Pontianak. Pembangunan dikerjakan PT. WIKA berstandar Internasional dan terbesar di Kalimantan. lha

Kujungan Presiden RI
Dalam sambutannya Presiden mengatakan, Terminal Kijing sudah dibangun sejak tahun 2016 dan kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk unggulan yang dihasilkan Provinsi Kalbar seperti: CPO, alumina, bauksit, dan komoditas lainnya.

Dengan nilai investasi sekitar Rp 2,9 triliun, kehadiran pelabuhan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia dan juga antar negara.

Dalam kunjungan kerjanya di Kalimantan barat, Presiden RI Joko Widodo ditemani sang istri Iriana, serta sejumlah jajaran menteri kabinet. Berdasarkan keterangan Biro Sekretariat Presiden yang dapat DR himpun bahwa Jokowi bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa -9.8.2022 pukul 07.00 WIB, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Setibanya di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Presiden melanjutkan perjalanan dengan menumpangi helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Mempawah. Jokowi diagendakan meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah.

Selanjutnya, Jokowi menuju Pasar Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang. Di sana Jokowi akan menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi masyarakat penerima manfaat dan pedagang.

Jokowi akan kembali terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya. Pada siang harinya, Jokowi akan meresmikan tower A dan B RSUD dr. Soedarso, Kota Pontianak serta juga akan berkunjung ke Pasar Flamboyan Pontianak.

Turut mendampingi Presiden dalam kunker itu yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sekretaris Militer Presiden Marsdya TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.