Kalapas KarawangBangga Dengan Produk WBPnya

Derap Hukum, Pemerintahan : Jakarta – Lapas Kelas IIA Karawang patut berbangga memiliki warga binaan yang terbilang sangat kreatif di bidang kerajinan tangan. Terbukti sebuah perusahaan asing menghibahkan bahan-bahan kayu berkualitas secara cuma-cuma untuk produksi kerajinan.

Kalapas Christo Toar mengaku bangga dengan bakat kemampuan yang dimiliki anak-anak didiknya. Ia menilai warga binaannya mampu menarik ‘investor’ membantu mengembangkan nilai bakat dari dalam jeruji.

“Hari ini kita kedatangan dari perusahaan yakni PT Taiho Nusantara (Jepang) dengan memberikan limbah-limbah kayu berkualitas untuk nanti diolah jadi handycraft di sini,” ujar Christo kepada wartawan di kantornya, Selasa 23 Januari 2024.

Christo menjelaskan perusahaan asal Jepang tersebut dengan sukarela menjalin kerjasama dengan Lapas Karawang setelah menilai produk yang dibuat sendiri oleh warga binaan. Bahkan bos perusahaan itu sengaja datang langsung dari Jepang ke lapas.

“Tadi ada orang Jepang-nya sendiri yang hadir didampingi manajer perusahaan sekaligus sebagai translatornya,” katanya.

Di sela-sela wawancara kalapas menunjukkan kayu-kayu yang didapat secara cuma-cuma itu sekaligus memperlihatkan hasil-hasil produk buatan warga binaan mulai dari skala kecil berupa pajangan dan skala besarnya berupa furnitur.

“Mereka buat motor harley, mobil F1, helikopter, pesawat, mobil, meja setrika, dan furnitur multifungsi kursi bisa menjadi tangga,” Christo menjelaskan.

Menurutnya, menjadi sebuah hadiah yang membanggakan karena banyak pebisnis yang menginginkan bahan-bahan kayu tersebut karena kualitasnya sangat bagus dengan nilai harga tinggi meskipun hanya dianggap limbah.

“Padahal limbah ini kalau dijual harganya tinggi bisa jutaan dan diolah jadi barang yang bernilai lebih mahal. Ini semua karena jasa para warga binaan yang kreatif,” ia menuturkan.

Guna memudahkan dalam produksi, Lapas Karawang juga memfasilitasi ruang kerja dengan peralatan lengkap baik. “Kita juga punya workshop perkayuan, pengelasan, dan pabrik membuat roti donat asli buatan warga binaan,” Christo menambahkan.