Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M memimpin langsung penembakan senjata strategis Rudal C-705 dari pusat informasi tempur (PIT) KRI I Gusti Ngurah Rai-332 di Laut Natuna (08/04/21)
KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 adalah kapal perang TNI AL jenis kapal cepat berpeluru kendali atau KCR dibawah jajaran Satkat Koarmada I.
Kedua Kapal perang ini dibangun di PT Palindo Marine Batam, Indonesia sebagai implementasi kebijakan sistem pertahanan yang mengutamakan industri dalam negeri. Memiliki dimensi panjang 44 m dan lebar 7.4 m mampu melaju pada kecepatan 30 knots serta diperlengkapi dengan sistem sensor weapon and command (sewaco) dan 2 peluncur Rudal C-705.
Kapal produksi putra terbaik bangsa ini telah beberapa kali menenggelamkan kapal sasaran akibat hantaman peluru kendali (Rudal) C-705 yang ditembakannya.
Bertepatan dengan pelaksanaan Latihan Operasi Laut Gabungan TNI AL Tahun 2021, KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 kembali menguji kemampuan dalam menghancurkan sasaran dengan menggunakan Rudal C-705. Penembakan Rudal C-705 ini merupakan bagian dari pelaksanaan latihan operasi laut gabungan dalam menghancurkan kekuatan armada laut lawan, agar keunggulan laut dapat dicapai.
Keunggulan laut merupakan kunci utama dalam melaksanakan operasi gabungan TNI selanjutnya.
Kepala staf Angkatan Laut Laksaman TNI Yudo Margona, S.E.,M.M. memimpin langsung penembakan Rudal C-705 dari PIT KRI I Gusti Ngurah rai-332 dengan memberikan otorisasi penembakan kepada Dan KRI CLT-641 dan KRI KJG-642 melalui Dansatgas Penembakan Senjata Strategis.
“Otorisasi saya berikan, laksanakan Penembakan Rudal C-705”, Perintah Kasal dari ruang PIT KRI GNR-332
Rudal meluncur dari Kedua Kapal tersebut dengan sempurna, 4 menit kemudian “HIT” menghantam kapal ex. KRI Balikpapan yang telah “commisioned” (pensiun dari kedinasan Alutsista TNI AL).
Tidak menunggu lama ex. KRI Balikpapan tenggelam akibat hantaman 2 Rudal C-705 dari KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.
ex. KRI Balikpapan adalah jenis kapal tanker dengan bobot 991.39 ton, panjang 69.5 meter dan lebar 9.6 meter
“Bravo Zulu” (pujian dan penghargaan khas TNI AL) disampaikan oleh Kepala Staf AL kepada para prajurit TNI AL yang terlibat latihan khususnya KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642, usai menyaksikan secara langsung hasil ledakan ex. KRI Balikpapan saat kena hantaman Rudal C-705. (Bob)