Derap Hukum: Bogor– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas II Gunung Sindur melahirkan kader dai melalui Kegiatan Pendidikan Kader Dai (PKD) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan PKD resmi dibuka, Rabu (9/2), oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat, Taufiqurrokhman.
Dalam sambutannya Taufiqurrokhman menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas inisiasi Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur yang berkerja sama dengan Dompet Dhuafa demi terselenggaranya program PKD ini.
Ia berharap, langkah ini mampu mencetak Dai yang berkualitas dari WBP.
“Istilah populernya, ‘masuk jadi napi keluar jadi dai’, yang sudah terbukti di tengah masyarakat._
Banyak para WBP yang setelah kembali di lingkungan masyarakat menjadi dai dan membawa manfaat bagi lingkungannya,” ujar Kadivpas.
Sementara itu, Direktur Dakwah Budaya dan Pengembangan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Sonhaji menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepribadian WBP dan menjadi modal ketika mereka dapat hadir di masyarakat dengan perubahan-perubahan yang lebih baik.
“Setelah lima bulan masa pendidikan selesai, para peserta akan mengikuti ujian praktik dan juga lisan sebagai penentuan kelulusan.
Setelah itu juga akan diadakan sebuah inagurasi pelulusan bagi peserta-peserta yang dinyatakan lulus,” terangnya.
Mujiarto selaku Kepala Lapas (Kalapas) Khusus Kelas IIA Gunung Sindur berharap para santri yang terpilih mengikuti kegiatan PKD ini bisa mengikuti setiap tahap-tahap pelatihannya dengan khidmat.
“Insya Allah program ini akan menjadi program yang memiliki kemaslahatan besar untuk para WBP saat kembali di lingkungan masyarakat,” harap Kalapas.